next

Slide 3D

Pameran REI Jateng 20 - 30 Mei 2010

Foto partisipasi pameran yang diselenggarakan oleh DPD REI Jateng tanggal 20 sampai 30 Mei 2010 di Carrefour Pekalongan. Semangat!







Segmen Pasar


Menyebut Pekalongan-Tegal-Pemalang yang terbersit dibenak pastinya adalah kota-kota di pesisir utara pulau Jawa. Jika Pekalongan tenar dengan batiknya yang berdesain khas, Tegal dengan kulinernya tidak demikian dengan Pemalang. Daerah yang disebut terakhir ini lebih diakrabi sebagai daerah persinggahan dalam perjalanan panjang dari arah barat sebelum sampai di ibukota propinsi Jawa Tengah yaitu Semarang.
Padahal pada masa sebelum abad XVII Pemalang merupakan daerah yang lebih penting dibandingkan dengan Tegal, Pekalongan dan Semarang. Daerah ini dipimpin oleh raja yang kemudian setelah dikalahkan oleh penguasa Belanda semua kota tersebut disatukan dalam satu karesidenan yakni Karesidenan Pekalongan yang mencakup Pekalongan, Pemalang, Brebes, Batang dan Tegal.
Dengan lokasinya yang berada lebih kebarat daripada Pekalongan dari arah Semarang, membuat perkembangan ekonomi kota ini memang tidak sesemarak Pekalongan. Namun bukan berarti bisnis propertinya terutama perumahan tidak tumbuh. Serupa dengan pengembangan di kota-kota kecil lain, pembangunan perumahannya tidak terkonsep dengan baik, sehingga terkesan apa adanya.

Selain tidak terkonsep lokasinya pun jauh dari pusat keramaian dan hanya perumahan yang lokasinya strategis saja yang cepat terjual. Padahal potensi pembelinya sangat besar. Selain dari pegawai swasta dan pegawai negeri sipil juga para pengusaha. Di Tegal banyak pengusaha besi, sementara di Pekalongan banyak pengusaha batik. Mereka selama ini banyak membeli rumah di Semarang karena produk propertinya jauh lebih bagus dibandingkan yang ada di wilayah eks-Karesidenan Pekalongan.


Peluang ini ditangkap oleh Harjanto Prawiro, pengusaha sukses setempat. Melalui PT Walet Propertindo Lestari Harjanto membangun perumahan Grand Comal Residence di Kecamatan Comal Pemalang. Berbeda dengan proyek perumahan yang banyak dibangun di wilayah tersebut Grand Comal Residence yang berluas 13 ha itu dikembangkan dengan sistem cluster dengan one gate system. Lingkungannya ditata dengan banyak taman dan ruang terbuka hijau. Jaringan listrik dan telepon ditanam di bawah tanah. Jalannya dibuat lebar dengan row 7 – 9 meter. Fasilitasnya pun mirip yang disediakan perumahan yang banyak dikembangkan di kota-kota besar antara lain sport club seluas 2.000 m2 yang didalamnya terdapat kolam renang, lapangan basket 3 on 3, fitness dan taman bermain anak-anak. "Disini juga akan ada water park mini," ujar pengusaha sarang burung walet itu.

Lokasinya berdampingan dengan pasar Comal yang berjarak 500 meter saja dari jalur pantura, sehingga transportasinya bisa dikatakan terlayani selama 24 jam. Juga dekat dengan stasiun kereta api dan terminal. Pembangunan Grand Comal Residence yang menelan investasi Rp 300 miliar ini akan dilakukan dalam dua tahap. Untuk tahap pertama akan dikembangkan seluas 6,5 hektar yang akan merangkum 354 unit. Ada dua tipe yang sedang dipasarkan yakni yang berukuran 36/72 sebanyak 70 unit dan 25 unit tipe 45/98. Selain itu juga 29 unit ruko Emerald Arcade yang setinggi 2 lantai. Harga perdana rumahnya dimulai dari harga Rp 150-an juta sementara rukonya dari harga Rp 500 juta.

Dengan konsepnya yang baru, Harjanto menyatakan bahwa segmen pasar yang disasarnya adalah masyarakat kelas menengah keatas. Jika dilihat dari profesinya adalah para pengusaha seperti pengusaha konveksi, batik, ricemill dan tebu. Dan mereka tentunya tidak saja yang sudah berdomisi atau berbisnis di wilayah Comal saja namun juga dari daerah sekitar. "Apalagi posisi Comal strategis di antara Pekalongan dan Pemalang. Penduduk di kota-kota itu selama ini memilih berinvestasi emas dan deposito, sehingga peluang pengembangan properti untuk dijadikan investasi sangat besar,"tandasnya. Karena itu Harjanto yakin jika perumahan yang dipasarkan akan laris diburu pembeli.

Launching Emerald dan Valencia

Grand Comal Residence merupakan perumahan yang dipersembahkan oleh pengembang dari sebuah perusahaan di Pekalongan yaitu PT. Walet Propertindo Lestari dengan moto "Aman, Nyaman, Bergengsi, Terjangkau, Bebas Banjir, Strategis dan Cocok Untuk Segala Macam Usaha". Direktur Utama Harjanto Prawiro yang merupakan pengusaha walet terkemuka yang sudah berpengalaman lebih dari 25 tahun di bisnis dan budidaya walet di Indonesia serta berpengalaman membangun rumah walet dengan luas puluhan ribu m2.

Latar belakang pembangunan perumahan ini adalah karena kebutuhan pasar perumahan di daerah Comal dan sekitarnya sangat besar. Selain itu di wilayah eks-karesidenan Pekalongan belum ada perumahan sekelas estate. Karena posisi Comal yang strategis di antara Pekalongan dan Pemalang dan sekitar Comal yang sangat padat penduduknya dimana banyak yang berinvestasi sehingga peluang pengembangan properti sangat besar.

Jarak lokasi perumahan Grand Comal Residence hanya 50 m dari pasar Comal yang luasnya 4,5 ha dan dipadati kurang lebih 14.000 orang perhari yang melakukan aktivitas bisnis dan dagang di kawasan pasar comal dari segala penjuru eks-karesidenan Pekalongan (Batang, Pekalongan, Pemalang dan Tegal). Lokasinya yang berjarak 500 m dari jalan raya pantura serta akses transportasi 24 jam, dekat dengan stasiun kereta api, terminal angkot, kantor perbankan, kantor kecamatan dan sekolah sangat strategis di tengah kota yang sangat padat penduduk.

Pangsa Pasar di Comal sangat besar karena aktivitas bisnis yang sangat besar dan padat. Segmen pasar dari perumahan ini adalah masyarakat kelas menengah ke atas, antara lain para pedagang, pengusaha konveksi, batik, jeans, ricemill, pengusaha tebu, beras serta para karyawan swasta dan pegawai pemerintah dan para pebisnis lainnya.


IMB dan surat-surat perijinan sudah diterbitkan dan mendapat dukungan dari pemerintah Kabupaten Pemalang dimana lokasi proyek berada. Dibangun di atas tanah seluas ± 13 ha yang pertama dipasarkan adalah rumah dengan nama Valencia Cluster dengan tipe 36/72 sebanyak 70 unit dan tipe 45/98 sebanyak 25 unit serta ruko dengan nama Emerald Arcade sebanyak 29 unit. Untuk ruko memiliki dua lantai bangunan dimana lantai atas dapat digunakan untuk hunian dan lantai bawah untuk usaha. Tahap pertama seluas 6,5 ha rencananya akan dikembangkan 354 hunian. Sedangkan untuk tahap kedua akan dibangun rumah dua lantai dengan nama Emerald Arcade yang letaknya tepat di belakang ruko dimana pembangunannya akan dimulai setelah unit ruko dan rumah Valencia siap dipasarkan.

Harga perdana untuk rumah Valencia Cluster ditawarkan mulai 150 jutaan (exc.PPN) sementara untuk ruko Emerald Arcade mulai 500 jutaan (exc. PPN). Fasilitas KPR telah didukung oleh bank terpercaya yaitu BCA, BII, BNI dan BRI. Konsumen dapat memilih sendiri bank yang telah menjalin MOU dengan PT. Walet Propertindo Lestari dengan suku bunga kredit yang rendah dan angsuran terjangkau. Cara pembayaran yang ditawarkan yaitu cash (1 bulan, bertahap 3 bulan, bertahap 6 bulan dan bertahap 12 bulan) dan KPR (express, 3 bulan dan 6 bulan).

Grand Comal Residence berada pada posisi kepala naga kawasan Comal yang merupakan perumahan berskala estate dengan sistem cluster yang memiliki berbagai fasilitas di antaranya sport club seluas 2.000 m2 yang di dalamnya terdapat kolam renang, lapangan basket 3 on 3, lapangan badminton dan jogging track serta taman bermain anak-anak. Selain itu banyaknya ruang hijau terbuka untuk taman, fasilitas jaringan listrik dan telepon bawah tanah, saluran got tertutup, row jalan komplek di dalam perumahan 7 m, area parkir untuk Emerald Arcade yang luas yaitu 13 m, sistem keamanan 24 jam dengan one gate system (satu pintu keluar masuk kendaraan) serta bebas banjir sehingga lebih aman dan nyaman menambah nilai plus bagi Grand Comal Residence.

/
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More